Tabzirdan israf sekilas memiliki arti yang sama tetapi tabzir dan israf adalah dua hal yang berbeda. Fitnah itu artinya kesesatan, dan secara istilah syara fitnah adalah menyebarkan berita bohong/jelek dalam suatu hal/orang lain, baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. 1 Israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam literatur Islam dikenal sebagai akhlak. a. mazmumah b. mahmudah c. jelek d. tidak baik e. yang dibenci Allah Swt dan rasul-Nya 2. Secara bahasa kata israf berarti melampaui batas. Dengan kata lain, israf adalah sikap. a. melewati perbatasan b. menambah kesempatan bagi orang lain SimpanSimpan Israf Tabzir,Gibah Dan Fitnah. (Agama) Untuk Nanti. 0 penilaian 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) 4K tayangan 4 halaman. Israf Tabzir, Gibah Dan Fitnah. (Agama) Judul Asli: Israf Tabzir,Gibah Dan Fitnah. (Agama) Diunggah oleh Ikhsan Rizani. Deskripsi: Hak Cipta: ISYRAF TABZIR, GHIBAH DAN FITNAH 1.Pengertian Isyraf Pengertian Isyraf, Yang dimaksud dengan isyraf ialah sutu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi semestinya. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Bismillah, pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas sedikit mengenai apa itu Ishraf, Tabadzir dan Fitnah dalam kacamata Islam. Simak selengkapnyaPengertian IsrafIshraf/Israf secara bahasa adalah bersuka ria sampai melewati batas. Sedangkan secara istilah adalah perilaku berlebihan yang dilakukan seseorang di luar batas kewajaran atau kepatutan. Dalam KBBI, melampau batas berlebihan dapat diartikan sebagai melakukan tindakan di luar wewenang yang tidak ditentukan berdasarkan aturan atau nilai tertentu yang sendiri dengan tegas membenci orang-orang yang berperilaku Ishraf. Sebagaimana firman-Nya,“...Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” QS. Al-A’raf 31Ishraf atau sikap berlebihan merupakan penyakit yang sangat merugikan. Tidak hanya dalam makanan, berlebihan terhadap apapun juga akan berdampak berlebihan dalam beribadah kepada Allah sehingga lupa menafkahi keluarga dan anak-anaknya, berlebihan dalam bersedekah sampai-sampai harus mengorbankan uang belanja kebutuhan pokoknya sendiri, atau mungkin berlebihan dalam menjamu tamu sehingga membuat tidak nyaman orang yang Saw. pernah bersabda dalam riwayat Umat bin Syuaib, “Makan dan minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah tanpa berlebih-lebihan dan tidak sombong.” Al-HadisDiceritakan dalam sebuah hadis riwayat Abdullah bin Amr, Rasulullah pernah melihat sahabat Sa’ad sedang berwudhu, kemudian Rasulullah berkata, “Alangkah borosnya wudhumu wahai Sa’ad!” Kemudian Sa’ad bertanya, “Apakah dalam wudhu ada pemborosan?” Rasulullah menjawab, “Tentu, walaupun kamu berada di sungai yang mengalir sekalipun.” HR. Ibnu Majah dan AhmadTidak hanya dalam pemanfaatan harta, berwudhu pun ternyata juga tidak diperbolehkan apabila dilakukan secara berlebihan. Hal ini tentu akan berkaitan dengan poin pembahasan berikutnya, yaitu tentang TabzirSecara bahasa, Tabadzir/Tabzir diartikan sebagai “boros”, “pemborosan”, atau “menghambur-hamburkan”. Secara istilah, Tabadzir adalah perilaku boros atau perbuatan menghambur-hamburkan uang ataupun barang, karena kesenangan atau boros merupakan perilaku tercela, perilaku setan yang dilarang dalam Islam. Allah berfirman,“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” QS. Al-Isra’ 27Adapun contoh-contoh perilaku boros dalam kehidupan sehari-hari adalahMembeli sesuatu yang tidak terlalu penting;Memanfaatkan harta benda secara berlebihan untuk keperluan-keperluan duniawi semata;Seseorang yang berlebihan dalam memuja-muja pola pikir konsumtif dan hedonisme;Dan masih banyak FitnahFitnah merupakan perkataan bohong yang bermaksud menjelekkan QS Al-Baqarah ayat 217 dijelaskan bahwa dosa fitnah itu lebih besar dibandingkan benar demikian? Menurut penafsiran Departemen Agama DEPAG, kata “fitnah” dalam ayat di atas diartikan sebagai perilaku menganiaya dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan DEPAG juga menambahkan, “Fitnah dapat diartikan sebagai perilaku yang menimbulkan kekacauan, seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti, atau mengganggu kebebasan mereka dalam beragama.”Menurut Sayyid Quthub, yang dimaksud fitnah dalam redaksi tersebut adalah fitnah terhadap agama Islam dan umatnya, baik berupa ancaman, tekanan dan teror secara fisik, maupun berupa sistem yang merusak, menyesatkan dan menjauhkan umat manusia dari sistem kaum Komunis. Mereka adalah simbol dari fitnah agama. Mereka mengharamkan pengajaran agama dan memperbolehkan pengajaran ateisme ajaran tidak mempercayai adanya tuhan.Mereka juga menghalalkan segala yang diharamkan agama, seperti zina, judi, dan minum-minuman keras. Dan sebaliknya, menganggap buruk semua keutamaan yang diajarkan dalam seperti di ataslah yang dianggap Sayyid Quthub "lebih berbahaya daripada pembunuhan". Wallahu A’lam MENGHINDARI ISRAF, TABZIR, GIBAH, DAN FITNAH A. ISRAF BOROS 1. Pengertian Israf dan dalil tentang larangan bersifat Israf Secara bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafi, israfa yang artinya memboroskan, membuang- buang, melampaui batas atau berlebih- lebihan. Dan secara Istilah adalah melakukan suatu perbuatan yang melampaui batas atau ukuran yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus dan tidak puas atas nikmat yang telah diberi oleh Allah SWT. Israf adalah perbuatan yang tidak disenangi oleh Allah karena perbuatan ini merupakan bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ayat yang berkenaan dengan larangan berbuat israf Artinya Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap memasuki mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Al- A’raf;31. 2. Contoh dan bentuk Israf a. Israf dalam makan dan minum Allah SWT. Telah menyuruh manusia untuk makan dan minum, tetapi Allah melarang kita untuk makan dan minum dengan melampaui batas. Hal tersebut diperintahkan agar kita dapat hidup dengan tertib dan teratur serta bermanfaat bagi diri kita sendiri. Bayangkanlah apabila manusia tidak memiliki ukuran dalam hal- hal tersebut. Pasti mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri karena melampaui batas sehingga berakibat kerusakan dalam hidup maupun dari segi kesehatan. Dari segi kesehatan, apabila perut kekenyangan atau terlalu banyak makan berdampak negatif tidak sehat, seperti sulit berpikir, mudah mengantuk sehingga terlalu banyak tidur, cenderung malas dan akhirnya menghilangkan produktivitas. b. Israf dalam berpakaian atau berhias Dalam berpakaian atau berhias, Islam tidak mengajarkan agar kita berpakaian compang- camping atau keadaan yang tidak pantas untuk dilihat. Akan tetapi, Islam menganjurkan agar kita mengenakan pakaian yang baik dan bersih. Dalam berhias, Islam juga menganjurkan agar kita berhias diri sehingga pantas, simpatik, dan menarik serta indah dipandang sejauh dalam batas kewajaran dan tidak menyalaahi hukum agama. B. TABZIR 1. Pengertian Tabzir dan dalil yang menyertainya Berlebihan atau boros adalah menghamburkan harta dalam hal yang tidak diperintahkan Allah dan tidak punya manfaat bagi orang lain, bahkan terkadang merusak. Adapun mubazir adalah orang yang melakukan perbuatan boros tersebut. Hal ini hukumnya berdasarkan firman Allah SWT. Artinya dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros . Al- Isra26. Pemborosan cenderung cepat menjadi miskin atau fakir. Oleh karena itu, seorang muslim yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula kikir dalam membelanjakan hartanya. 2. Akibat dari perbuatan Tabzir a. Mendapat murka Allah swt. b. Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah swt. c. Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat. d. Mendapat cacian dari orang lain. 3. Kiat menjauhi perilaku berlebihan a. Hemat dan tepat dalam mengguanakan harta efektif dan efisien b. Menabung untuk masa depan. c. Bersedekah atau menunaikan zakat apabila sampai nisabnya. d. Memberikan bantuan kepada musafir orang yang dalam perjalanan untuk tujuan yang diridhai Allah, yaitu berupa bantuan dan pertolongan agar tujuannya tercapai. e. Mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, bersikap sopan, dan membantu meringankan kaum duafa. f. Mengadakan kegiatan amal saleh seperti membiayai anak asuh, lanjut usia, dan prasejahtera. C. GIBAH Perbuatan menggunjing dalam bahasa Arab disebut gibah, yaitu membicraakan aib atau cela keburukan seseorang atau satu phak kepada orang lain. Hukum perbuatan ini adalah dosa. Firman Allah swt. Al-Hujurat 12. Kecurigaan yang berlebihan pada orang lain akan menimbulkan penyakit hati, seperti tajasus, yaitu memojokkan orang lain agar kehormatannya tercemar. Allah mengumpamakan orang yang bergunjing itu sebagai seorang kanibal yang memakan daging saudaranya yang telah mati. Kiat untuk menjauhi sifat gibah di antaranya sebagai berikut 1. Menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan 2. Memupuk kerja sama atas dasar kebajikan dan takwa sehingga dapat tercipta ketahanan sosial. 3. Memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan sesama umat dan bangsa. 4. Persoalan yang timbul dipecahkan dengan cara musyawarah 5. Memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan. D. FITNAH Fitnah adalah mengada- adakan dan menyebarkan berita- berita bohong yang sengaja disampaikan oleh orang- orang tertentu, karena adanya suatu sebab supaya orang yang dikehendaki memperoleh celaka hancur nama baiknya di masyarakat. Orang yang berbuat fitnah atau tukang fitnah adalah orang- orang yang sering menambah- nambahi berita dan suka memutarbalikan kenyataan. Agama Islam melarang keras terhadap perbuatan fitnah, yang berarti secara tidak langsung menuduh seseorang berbuat tidak sewajarnya. Dakwaanya itu dituturkan ke mana- mana, padahal dirinya sendiri tidak mengetahui secara pasti, perbuatan demikian haram hukumnya. Allah dalam Surah Al- Baqarah ayat 191. artinya dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Fitnah dapat terjadi karena hal- hal berikut 1. Penyakit hati seperti syirik, angkuh, dengki, dan kikir 2. Ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya. 3. Kebodohan, sebagaiaman hadis nabi Muhammad saw. Artinya “Bahwa fitnah itu juga dapat timbul karena kebodohan merajalela, ilmu telah tercabut, dan banyak kekacauan serta pembunuhan”. Bukhari dan muslim. Mengadu domba adalah menyebarluaskan sesuatu yang tidak disukai pihak lain atau menyampaikan berita- berita buruk kepada orang lain sehingga timbul kebencian dan dendam sehingga hubungan antar teman menjadi retak atau putus akibat berita atau cerita yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah atau menangkal fitnah, setiap manusi terutama muslim hendaknya melakukan hal- hal sebagai berikut 1. Gemar mengadakan aksi sosial beramal saleh secara terus- menerus,dan lain- lain. 2. Memupuk silaturahmi atau membina persaudaraan. 3. Jangan kikir, artinya harus memiliki hati pemurah dengan merealisasikannya dengan memberi sedekah kepada fakir miskin, yatim piatu. 4. Ikut aktif melaksanakan amar makruf nahi munkar.

israf tabzir gibah dan fitnah